SEKILAS INFO
SILATURAHIM DMI KE PONPES AL-MUKMIN
Yogyakarta, Jac’up (01/12)DMI (Dewan Masjid Indonesia) Wirogunan telah merealisasikan progam kerjanya yaitu bersilaturahmi dan berwisata. DMI adalah Organisasi persatuan seluruh Takmir dan Risma yang ada di kecamatan Wirogunan.
Bapak ketua umum DMI mengatakan, “kali ini kita akan bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Al-mukmin, yang berada Di Kabupaten Sukoharjo”. Selain itu DMI juga berwisata untuk melepas kejenuhan dan mengurangi beban masalah yang selama ini di hadapai di masyarakat. Mereka berkunjung ke waduk yang ada di Wonogiri.
Yang tidak lain acara ini diadakan karena DMI ingin mempererat tali silaturahim antar umat Islam. Serta mereka meneliti, benarkah tentang stigma-stigma negatif yang di utarakan oleh oknum-oknum tertentu pada masyarakat. Salah satu stigma negatif itu ialah: Masyarakat di kalangan tertentu memandang PONPES Al-Mukmin adalah sarangnya para teroris. Padahal realita di dalamnya sangat berbeda dengan asumsi-asumsi masyarakat.
Mudirul Ma’had, Dia mengatakan:”PONPES Al-Mukmin adalah PONPES membentuk para santri dan santriwati menjadi para Ulama-ulama besar khususnya”. Kemudian salah satu Ustadz di PONPES tersebut menambahkan bahwa,”selain menjadikan para Ulama-ulama besar, mereka bisa melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi, termasuk Universitas-universitas yang ada di luar Negeri, yaitu mesir, Paris, Dsb.
Akhirnya semua stigma-stigma negatif tersebut terbukti secara real bahwa semua itu tidak benar. DMI merasakan puas karena jawaban-jawaban itu sangat memuaskan. Karena smua itu terbukti dari kurikulum yang diterapkan di PONPES Al-Mukmin ialah kurikulum yang dirancang sendiri serta kurikulum dari Departemen Agama.
Yogyakarta, Jac’up (01/12)DMI (Dewan Masjid Indonesia) Wirogunan telah merealisasikan progam kerjanya yaitu bersilaturahmi dan berwisata. DMI adalah Organisasi persatuan seluruh Takmir dan Risma yang ada di kecamatan Wirogunan.
Bapak ketua umum DMI mengatakan, “kali ini kita akan bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Al-mukmin, yang berada Di Kabupaten Sukoharjo”. Selain itu DMI juga berwisata untuk melepas kejenuhan dan mengurangi beban masalah yang selama ini di hadapai di masyarakat. Mereka berkunjung ke waduk yang ada di Wonogiri.
Yang tidak lain acara ini diadakan karena DMI ingin mempererat tali silaturahim antar umat Islam. Serta mereka meneliti, benarkah tentang stigma-stigma negatif yang di utarakan oleh oknum-oknum tertentu pada masyarakat. Salah satu stigma negatif itu ialah: Masyarakat di kalangan tertentu memandang PONPES Al-Mukmin adalah sarangnya para teroris. Padahal realita di dalamnya sangat berbeda dengan asumsi-asumsi masyarakat.
Mudirul Ma’had, Dia mengatakan:”PONPES Al-Mukmin adalah PONPES membentuk para santri dan santriwati menjadi para Ulama-ulama besar khususnya”. Kemudian salah satu Ustadz di PONPES tersebut menambahkan bahwa,”selain menjadikan para Ulama-ulama besar, mereka bisa melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi, termasuk Universitas-universitas yang ada di luar Negeri, yaitu mesir, Paris, Dsb.
Akhirnya semua stigma-stigma negatif tersebut terbukti secara real bahwa semua itu tidak benar. DMI merasakan puas karena jawaban-jawaban itu sangat memuaskan. Karena smua itu terbukti dari kurikulum yang diterapkan di PONPES Al-Mukmin ialah kurikulum yang dirancang sendiri serta kurikulum dari Departemen Agama.
Komentar