Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

"Kita dan alam semesta"

Gambar
Refleksi tengah malam: Ketika manusia sedang disibukkan akan mimpi-mimpi ilusi, akankah kita akan masuk kedalam bagian dari mereka. Mari kita memikirkan apakah sesungguhnya tujuan hidup ini? Biarkan akal dan hati saling berkolaborasi untuk menjadi fondasi gerak dalam pencarian dan perubahan yang memusat pada transendensi. Tentu ada maksud dan tujuan, kenapa Tuhan menurunkan ayat pertama adalah Iqra' (membaca). Membaca tidaklah melulu dihadapan buku yang nantinya akan menjadikan kita lupa akan realitas konkrit, karena tujuan kita adalah sebagai pemimpin di alam semesta yang indah ini. Membaca lingkungan, membaca sistem, mmbaca kultur, membaca simbol dll. yang mana kesemuanya adalah realitas yang perubahannya terus- menerus hingga tak terbatas. Sikap membaca tersebut akan membuahkan hasil apa yang dinamakan kesadaran. Kesadaran untuk berfikir dan bertindak dengan penuh kebijaksanaan. Mari dengan penuh rasa hormat kepada keluarga kecil ini kita berfikir dan kontribusi. ap
Gambar
ISLAM DAN PEMBEBASAN Ditinjau dari sistem sosial A.     Nabi dan Misi Pembebasan atas sistem Sosial yang Menindas Di dalam Islam ada sebuah keyakinan bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir sebagai penutup para Nabi sebelum-sebelumnya. seperti Nabi Ibrahim As, Nabi Nuh As, Nabi Musa As dll. Dan disadari atau tidak kesemua nabi tersebut diutus oleh Allah adalah untuk menyebarkan ajaran kebaikan serta perlawan atas ketidak adilan dan pembodohan oleh raja-raja maupun yang berkuasa di atasnya. Dapat dilihat dalam kisah-kisahnya yang diceritakan di dalam Al-Qur’an, Nabi Ibrahim dengan sebilah kapak datang ke kuil untuk menghancurkan berhala-berhala. Nabi Musa dengan tongkat dan ditemani oleh saudaranya yang dari gurun, datang kek kota dan mendeklarasikan perlawanan terhadap kekuasaan Fir’aun. Dengan memperjuangkan pembebasan kaum yahudi dari perbudakan, serta mengajak hijrah masyarakat adalah tahore nabi Musa. Dan kisah lain yaitu Nabi Isa berani enentang kekaisaran Ro
Gambar
  QIYAS Qiyas secara etimologis berasal dari bahasa Arab yang artinya Menyama-kan, membandingkan atau mengukur. Artinya metode qiyas secara etimologi ialah menyamakan dan membandingkan ketetapan didalam literatur teks Al-Qur’an dan Hadis dengan melihat problem-problem kontemporer. Sedangkan secara terminologis, menurut Ibnu Rusy Qiyas adalah proses perenungan terhadap suatu pengertian yang tidak diketahui dari yang telah diketahui serta penarikannya keluar daripadanya. [1] Menurut para ulama ushul fiqih hukum suatu kejadian atau peristiwa yang tidak ada dasar nashnya dengan cara membandingkannya kepada suatu kejadian atau peristiwa yang lain telah ditetapkan hukumnya berdasarkan nash karena ada persamaan ‘illat antar kejadian atau peristiwa. Dari beberapa definisi tentang qiyas menurut Ibnu Rusyd dan para ulama, maka dapat menarik benang merahnya bahwa qiyas ialah metode dalam sebuah usaha penarikan hukum yang secara literatuk teks tidak dijelaskan secara lahir, maka mengamb