Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

MUHAMMADIYAH GARIS LUCU

Gambar
https://i0.wp.com/mojok.co/wp-content/uploads//2017/02/BENDERA-muhammadiyah.jpeg Hai Gaes ! Sudahkah pernah mendengar organisasi yang katanya terlihat menyeramkan dan kaku? Muhammadiyah, iya, itulah organisasi yang telah memperkenalkan saya pada kesadaran sosial yang tinggi. Pentingya menghargai, menghormati dan membantu sesama makhluk Tuhan di muka bumi. Singkat cerita penulis pernah terjun pertama ketika belajar di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Hikmah (PMDH) Purbolinggo Lampung Timur. Espektasi saya, dulu ketika masuk pondok maka sekolahpun juga dilingkungan pondok, ternyata pondok yang satu ini berbeda. Kata salah satu Ustadz pondok “pondok Muhamadiyah di sini adalah pondok yang berbasis modern, jadi semua santri diperkenankan mengikuti sekolah di luar seperti SMP N 1 Purbolinggo, Mts Muh 1 Purbolinggo, SMP Muh 1 Purbolinggo, SMA N 1 Purbolinggo dan MA Muh 1 Purbolinggo. Setelah itu, baru mngikuti aktivitas mengaji di Pondok” Ujar Ustadz Abdillah direktur pada

KONTEKSTUALISASI TRISULA MUHAMMADIYAH DI SEMATA

Gambar
1. tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? 2. Itulah orang yang menghardik anak yatim, 3. dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. 4. Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, 5. (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap shalatnya, 6. Orang-orang yang berbuat riya’ 7. dan enggan (memberikan) bantuan. Al-Qur’an Surat al-Ma’un : 1 -7 di atas menjadi landasan teologis gerakan Muhammadiyah. Kiai Ahmad Dahlan dalam sejarahnya telah mengulang-ulang kajian surat al-Ma’un tersebut, hingga suatu hari muridnya merasa bosan dan mempertanyakan mengapa kiai Dahlan mengulang-ngulang surat tersebut dan tidak segera pindah ke materi kajian berikutnya. Mendengar pertanyaan itu, Kiai Dahlan balik bertanya, “Apakah kalian sudah paham surat ini? Apakah kalian sudah mempraktekkannya?” Kiai Dahlan lantas meminta murid-muridnya untuk mencari orang paling miskin yang bisa ditemui di masyarakat, kemudian memandikan dan menyuapinya. Inilah kontekstualisasi pemaknaan awal dari teolo

FILOSOFI BULETIN CAPIL

Gambar
A.     Etimologis 1.     Warna dan Bentuk Logo CAPIL memiliki dua warna yaitu warna biru memiliki makna stabil, kecerdasan dan rasa percaya diri. Sedangkan putih memiliki makna bersih, suci, ringan dan kebebasan. Jadi, secara warna logo CAPIL memiliki makna selain sebagai media informasi, CAPIL juga sebagai media stabilitas dari kekacauan, kejumudan, kecerdasan umat di wilayah Kecamatan Seputih Mataram. Bentuk logo tersebut jika diamati secara seksama maka akan terlihat seperti capil yang di dalamnya terdapat potongan logo Muhammadiyah. Dari kedua bentuk yang dipersatukan tersebut, dapat memiliki makna bahwa buletin CAPIL adalah medianya masyarakat Seputih Mataran yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani, perkebunan, buruh dan pedagang. Sedang logo muhammadiyah adalah memiliki dua belas sinar, yang tidak menutup kemungkinan bertujuan untuk menyinari umat yang masih berada dalam kejumudan, dalam artian belum dapat maju dari segala aspek. 2.     Kata Secara