Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

sehelai kisah

WARNA-WARNI FAJAR SIANG Oleh : Joko Riyanto Gauangan itu lagi-lagi tak terdengar pada telinga yang penuh kotaran yang menyumbat aliran pada saraf yang mebuatku melihat dan merasakan indahnya secerca cahaya pagi-pagi buta pada celah-celah jendela. Akankah hidup seperti ini semata atau kah seperti itu semata, aaaahhh aku tak tau mengenai hidupku sebagai apa. Ketika ku kerap merenung dalam-dalam di pagi hari ini aku harus memaknai apa hidupku. Karena kalau menilik kebelakang sejenak experien personal yang aku alami dalam hidup ini, pastilah hidup diawali dengan pagi-pagi buta. Akan tetapi lagi-lagi aku gagal merasakan indahnya. Slamat fajar siang semuanya..!!!!  q:(-_-):p Secangkir kopi menemani fajar siang ku ini bersama sesosok kawan yang sudah lama aku merindukannya dalam duniaku sekarang ini, berada di perantauan. Taukah kalian isi hatiku kawan, dalam setiap pagiku aku ingin tersenyum pada sahabat, kekasih, dan dunia. Aku ingin berkoar-koar di tebing pantai menyuarakan siapak

TAHAFUT AL-FALASIFAH

KRITIK AL-GHAZALI TERHADAP PARA FILUSUF DALAM MENETAPKAN DALIL BAHWA MUSTAHIL ADANYA DUA TUHAN Sebelum kita melihat bagaimana kritikan Al-Ghazali mengenai ketidak mampuan para filusuf membuktikan bahwa Tuhan itu satu, maka kita harus melihat bagai mana dalil yang pembuktian para filusuf mengenai hal tersebut. Ada dua metode pembuktian yang mereka [1] luncurkan : 1.         Mereka mengatakan bahwa apabila ada dua Tuhan, maka masing-masing wajib al-wujud adalah dinisbatkan pada salah satunya. Sesuatu yang disebut wajib al-wujud tidak lepas dari dua hal, yaitu (a) eksistensinya niscaya karena esensinya sensiri (wujub wujudihi lidzatih); atau (b) eksistensinya niscaya karena suatu sebab (‘illat) , sehingga esensi wajib al-wujud tersebut merupakan akibat (ma’lul), dan ‘illat- nya menuntut keniscayaan eksistensinya. Tetapi wajib al-wujud yang kami maksudkan di sini hanyalah sesuatu yang eksistensinya tidak berkaitan dengan suatu sebab dari aspek mana pun. 2.       Mereka menga