sehelai kisah

WARNA-WARNI FAJAR SIANG
Oleh : Joko Riyanto

Gauangan itu lagi-lagi tak terdengar pada telinga yang penuh kotaran yang menyumbat aliran pada saraf yang mebuatku melihat dan merasakan indahnya secerca cahaya pagi-pagi buta pada celah-celah jendela. Akankah hidup seperti ini semata atau kah seperti itu semata, aaaahhh aku tak tau mengenai hidupku sebagai apa. Ketika ku kerap merenung dalam-dalam di pagi hari ini aku harus memaknai apa hidupku. Karena kalau menilik kebelakang sejenak experien personal yang aku alami dalam hidup ini, pastilah hidup diawali dengan pagi-pagi buta. Akan tetapi lagi-lagi aku gagal merasakan indahnya. Slamat fajar siang semuanya..!!!!  q:(-_-):p
Secangkir kopi menemani fajar siang ku ini bersama sesosok kawan yang sudah lama aku merindukannya dalam duniaku sekarang ini, berada di perantauan. Taukah kalian isi hatiku kawan, dalam setiap pagiku aku ingin tersenyum pada sahabat, kekasih, dan dunia. Aku ingin berkoar-koar di tebing pantai menyuarakan siapakah aku ini. Selama satu tahun setengah ini aku merasa kesepian, entahlah aku pusing memikirkan diriku sndiri. Setiapku berteman dengan seseorang pastilah aku bak harimau yang membawa gigi tajam dan cakaran yang mencerkam. Adakah kawan-kawanku yang setia menemani ku dalam suka duka dan bahkan aku ingin menjadi seseorang yang bermanfaat bagi siapapun. q:(-_-):p
Tetapi aku tak mau terpuruk seperti ini terus dalam fajar siang ini. Pada akhirnya diriku mencoba tuk memahami sebuah sifat yang melekat pada diriku untuk mencari subtansi pada diriku ini. Fajar siang ini aku di temani sebuah secangkir kopi yang manis, sahabat misterius dalam dunia perantauan. Kelezatan kopi ini mengingatkan pada butiran-butiran kopi lampung dengan kelezatan tak ada duanya bagiku dan beberapa orang yang menikmatinya yang pernah ku bawakan jauh-jauh dari sebagian pulau kecil yang ada di sumatara, that is lampung city. Persahabatan tanpa kopi ibaratan bunyi suara gitar tanpa note yang hambar di telinga. Aku tak mau persahabatan ini seperti itu. dengan kopi menghangatkan tubuh di fajar siang ini untuk mengakrabkan tali persahabatan. Selamat Fajar Siang Sahabatku...q:(@_@):p.
Tak hanya seperti itu, aku ingin membuat warna fajar siangku bersama sahabat-sahabatku, dengan aktivitas yang rasioanal dan pragmatis. Kehidupan yang tidak rasional dan pragmatis akan membuat hidup juga hambar kawan, aku tak mau seperti itu. maka kami bergegas ke kampus tercinta UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Iya.... sebatas iseng-iseng wifi GRATIS (memanfaatkan Fasilitas) dan membuat Tugas dari pak dosen dengan sahabat-sahabat yang lain. Inilah warna-warni fajar siangku, manakah warna-warni kalian??? Aku tunggu pada ujung tebing indahnya Fajar siang kawan..>>>>> q:(@_@):p.

Komentar