Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

MEMAHAMI POKOK-POKOK ARTI AYAT DAN HADIST

Gambar
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَهَاجَرُوا۟ وَجَٰهَدُوا۟ بِأَمْوَٰلِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱلَّذِينَ ءَاوَوا۟ وَّنَصَرُوٓا۟ أُو۟لَٰٓئِكَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۚ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَلَمْ يُهَاجِرُوا۟ مَا لَكُم مِّن وَلَٰيَتِهِم مِّن شَىْءٍ حَتَّىٰ يُهَاجِرُوا۟ ۚ وَإِنِ ٱسْتَنصَرُوكُمْ فِى ٱلدِّينِ فَعَلَيْكُمُ ٱلنَّصْرُ إِلَّا عَلَىٰ قَوْمٍۭ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُم مِّيثَٰقٌ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ  Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang

SEJARAH MUHAMMADIYAH

Gambar
  A.        Kondisi Indonesia Animisme Dinamisme B.       Faktor – Faktor Masuknya Islam di Indoneisa 1.        Islam agama dakwah. Umat Islam wajib mendakwahkan Islam 2.        Islam masuk dengan jalan damai 3.        Penampilannya simpatik 4.        Islam membawa kesetaraan. (sebelumnya berkasta) 5.        Runtuhnya kerajaan2 hindu dan budha 6.        Islam agama yang sesuai fitrah C.       Awal Berdirinya Muhammadiyah 1.        Faktor Internal : a)       Penyakit TBC b)       Bodoh, Miskin c)        Tidak ada Ukhuwah Islamiyah d)       Sistem Pendidikan yg Lemah 2.        Faktor Eksternal : a)       Penjajahan Kolonial (3G) b)       Misionaris Kristen c)        Sikap orang yang merendahkan ajaran Islam d)       Gerakan Pembaharuan Islam Dunia

PENJELASAN 12 LANGKAH MUHAMMADIYAH

Gambar
Langkah 12 Muhammadiyah ini lahir pada periode kepemimpina K.M Mas Mansur (1936 – 1942). K.M Mas Mnsur terpilih menjadi ketua Pimpnan Pusat Muhammadiayah pada wajtu iut bernama Kutua Bsar Muhammadiayah pada kongres ke-26 di Yogyakarta pada bulan Oktober 1937. Pengukuhan Mas Mnasur sebagai Ketua Besar Muhammadiyah dilandasi oleh ketidak puasan angkatan Muda Muhammadiyah terhadap kebijakan Pengurus Besar Muhammadiyah yang terlalu mengutamakan pendidikan, hanya meng¬urusi persoalan sekolah-sekolah Muham-madiyah, tetapi melupakan bidang tabligh (penyiaran agama Islam). Angkatan muda Muham-madiyah berpendapat bahwa Pengurus Besar Muhammadiyah hanya dikuasai oleh tiga tokoh tua, yaitu K.H. Hisyam (Ketua Pengurus Besar), K.H. Mukhtar (Wakil Ketua), dan K.H. Syuja’ sebagai Ketua Bahagian PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem). Situasi bertambah kritis ketika dalam Kongres Muhammadiyah ke-26 di Yogyakarta pada tahun 1937, Ranting-ranting Muhammadiyah lebih banyak memberikan suara kepada tiga toko

MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP MUHAMMADIYAH

Gambar
Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup (MKCH) diputuskan oleh Tanwir Muhammadiyah 1969 di Ponorogo, sebagai kelanjutan amanat  Muktamar  1968 di Yogyakarta. Matan ini disempurnakan oleh PP Muhammadiyah tahun 1970. Muktamar ke-37 di Yogyakarta bertema Tajdid Muhammadiyah, yang melakukan koreksi organisasi dan re-tajdid bidang: ideologi (keyakinan dan cita-cita hidup), khittah perjuangan, gerak dan amal usaha, organisasi, dan sasaran (tajdid). Muktamar ini diadakan untuk pertama kalinya di masa Orde Baru yang melakukan kebijakan depolitisasi dan deideologisasi. Di masa itu terjadi perubahan sosial akibat modernisasi (Haedar Nashir,  Memahami Ideologi Muhammadiyah,  2016). Selain itu, menurut Muchlas Abror, keterlibatan  Muhammadiyah  di Masyumi sebelum itu dirasa berdampak pada stabilitas gerak organisasi. Muhammadiyah melakukan evaluasi dan menyusun panduan ideologis: Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup (MKCH) Muhammadiyah: Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah  amar ma’ruf nahi mun

SECERCA BIOGRAFI K.H. AHMAD DAHLAN

Gambar
K.H. Ahmad Dahlan  yang mempunyai nama kecil  Muhammad Darwisy  adalah seorang pahlawan nasional yang juga pendiri Persyarikatan Muhammadiyah. Ia bergabung sebagai anggota  Boedi Oetomo  yang merupakan organisasi kepemudaan pertama di Indonesia. Ia adalah sosok pemuda pembaharu yang sangat mengedapankan idealisme dalam hidupnya terutama dalam bidang pendidikan. Disamping aktif dalam menggulirkan gagasannya tentang gerakan dakwah Muhammadiyah, ia juga dikenal sebagai seorang wirausahawan yang cukup berhasil dengan berdagang batik yang saat itu merupakan profesi wiraswasta yang cukup menggejala di masyarakat. Sebagai seorang yang aktif dalam kegiatan bermasyarakat dan mempunyai gagasan-gagasan cemerlang, Dahlan juga dengan mudah diterima dan dihormati di tengah kalangan masyarakat, sehingga ia juga dengan cepat mendapatkan tempat di organisasi Jam’iyatul Khair, Budi Utomo, Syarikat Islam dan Comite Pembela Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Kyai Haji Ahmad Dahlan  (lahir di Yogyakarta, 1 Agustus