PENJELASAN 12 LANGKAH MUHAMMADIYAH
Langkah 12 Muhammadiyah ini
lahir pada periode kepemimpina K.M Mas Mansur (1936 – 1942). K.M Mas Mnsur
terpilih menjadi ketua Pimpnan Pusat Muhammadiayah pada wajtu iut bernama Kutua
Bsar Muhammadiayah pada kongres ke-26 di Yogyakarta pada bulan Oktober 1937.
Pengukuhan Mas Mnasur sebagai Ketua Besar Muhammadiyah dilandasi oleh ketidak
puasan angkatan Muda Muhammadiyah terhadap kebijakan Pengurus Besar
Muhammadiyah yang terlalu mengutamakan pendidikan, hanya meng¬urusi persoalan
sekolah-sekolah Muham-madiyah, tetapi melupakan bidang tabligh (penyiaran agama
Islam). Angkatan muda Muham-madiyah berpendapat bahwa Pengurus Besar
Muhammadiyah hanya dikuasai oleh tiga tokoh tua, yaitu K.H. Hisyam (Ketua
Pengurus Besar), K.H. Mukhtar (Wakil Ketua), dan K.H. Syuja’ sebagai Ketua
Bahagian PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem).
Situasi bertambah kritis
ketika dalam Kongres Muhammadiyah ke-26 di Yogyakarta pada tahun 1937,
Ranting-ranting Muhammadiyah lebih banyak memberikan suara kepada tiga tokoh
tua tersebut. Kelompok muda di lingkungan Muhammadiyah semakin kecewa. Namun
setelah terjadi dialog, ketiga tokoh tersebut ikhlas mengundurkan diri.
Setelah mereka mundur lewat musyawarah, Ki
Bagus Hadikusumo diusulkan untuk menjadi Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah,
namun ia yang menolak. Kiai Hadjid juga menolak ketika ia dihubungi untuk
menjadi Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah. Perhatian pun diarahkan kepada Mas
Mansur (Konsul Muhammadiyah Daerah Surabaya). Pada mulanya Mas Mansur menolak,
tetapi setelah melalui dialog panjang ia bersedia menjadi Ketua Pengurus Besar
Muhammadiyah.
Pergeseran kepemimpinan dari
kelompok tua kepada kelompok muda dalam Pengurus Besar Muham¬madiyah tersebut
menunjukkan bahwa Muhammadiyah saat itu sangat akomodatif dan demokratis
terhadap aspirasi kalangan muda yang progresif demi kemajuan Muhammadiyah,
bukan demi kepentingan perseorangan. Bahkan Pengurus Besar Muhammadiyah pada
periode Mas Mansur juga banyak didominasi oleh angkatan muda Muham¬madiyah yang
cerdas, tangkas, dan progresif.
Sebagai ketua bear
muhammadiayah, Mas Mansur menanamkan sikap disiplin dalam berorganisasi
sehingga lahirnya terobosan baru yang menjadi landasan perjuangan Muhammadiyah
dikenal dengan lankah 12 Muhammadiayah. Langkah 12 ini lahir dikarenakan adanay
kebosanan angkatan Muda Muhammadiyah pada kebijakan sebelumnya yang hanay
mementingkan pendidikan dan melupakan tabligh. Sehingga lahirlah langkah 12
yang menyempurnakan keduanya.
Tafsir 12 langkah
Muhammadiyah berisi:
1. Memperdalam Iman
Hendaklah iman ditabligkan,
disiarkan seluas-luasnaydiberi riwyat dan dalil buktinya, dipengaruhnya dan
digembirakannya hingga iman itu mndarah dagigmasuk di tulag sumsum dan mendalam
di hati sanubari pad anggota muhammadiyah semuanya.
2. Memperluas Paham Agama
Memperluas paham agama
seluas-luasnya dalam artian, boleh diujikan dan diperbandingkan, sehingga warga
muhammadiyah da yang lainnya mengerti perluasan agama islam, itulah yang paling
benar, ingan dan berguna, maka mendahulukna pekerjaan agama itu.
3. Memperbuahkan Budi Pekerti
Hendaklah diterangkan dengan
jelas tentang akhlaq yang terpuji dan akhlaq yang tercla serta diperbahaskannya
tentang memakainya akhlaq mahmudh dan menjauhkan akhlaq madzmumah itu. Sehingga
menjadi amalan kita.
4. Menuntun Amalan Intiqad
Hendaklah senantiasa
memperbaiki diri sendiri (self correction) dlam segala usah dan pekrjaan.
Kecuali di perbesarkan diperbaikilah juga. Buah penyelidikan perbaiakn itu
harus di musysawarahkan ditempat yang tentu dngan dasar mnadtngkan maslahat dan
menjauhkan mudharat
5. Menguatkan Persatuan
Hendalah menjadi tujuan kita
meguatkan persatuan organisasi, mengikohkan pergaulan persaudaraan mempersamaka
nhak dan memerdekakan lahirnya pikiran-pikiran kita
6. Menegakkan Keadilan
Hendaklah keadilan dijalankan
semestinya walaupun terhadap diri sendiri, dan ketetapan yang sudah seadilnya
dan dipertahankan dimana juga
7. Melakukan Kebijaksanaan
Dalam gerak kita tidaklah
melupakan hikmat kebiksanaan yang disendikan kepada kitabullah dan sunnah
rasulullah, kebijaksanaan yang menyalahi kedua itu haruslah di buang kerna itu
bukan kebijaksanaan yang sesungguhnya, oleh kerana itu dengan tidak mengurangi
8. Menguatkan Tanwir
Tawir mempunyai pengaruh
besar dalam kalangan organisasi muhammadiyah dan menjadi tangan kanan yang
bertenaga di sisi PP Muhammadiyah. Karenanya tanwir wajiblah di perteguh dan
diatur baiknya.
9. Megadakan Musyawarah
Untuk mnegadakan garis yang
tentu dlam langkah-langkah dan perjunagan kita, hendaklah diadakan
musyawarah-musyawarah terutama untuk hal yang khusus dan penting, seperti usaha
dakwah islam diindonesia dal lain-lain
Memusyawartkan Putusan
Agar dapat meringankan dan
memudahkan peerjaan , hendaklah setiapputusan tiap2 majli/bagian,
dimusyawarahkan dengan phak yang bersangkutan, sehingga dapatlah mentanfidzkan
untuk mendapatkan hasil dengan segera
11. Mengawasi Gerakan Kedalam
Pandangan kita hendak kita
tajamkan, mengawasi gerak yang ada dalam muhammadiyah, baik mnegenai yangsudah
lalu, yang masih berlangsung maupun yang akan dihadapi
12 Memperhubungkan Gerakan Luar
Kita berdaya upaya
menghubungkan diri degan pihak luar, persyarikatan dan pergerakan-pergerakan
lain di Indonesia dengan dasar silaturahmi, tolong menolong dengan segala
kbaikan, dngn tidak mengubah asas masing-masing. Perhubungn dengan
persyarikatan dan pemimpin islam
Komentar